(F)ata (H)aba (H)usni

Sharing: Hearing Impairment & Lose

Semua Punya Ketidakmampuan

Hearing Impairment, deaf, blind, dan masih banyak sebutan orang atas “Ketidaksamaan” yang ada pada sekeliling mereka dengan membandingkan “Kesamaan” yang dimiliki lebih banyak orang yang ada. Definisi tersebut akan membuat “Sebagian Orang” yang merasa pas dengan definisi tadi “Terbungkus” dengan kata “Ketidakmampuan”, karena perbedaan tadi.
Bayangkan, seandainya definisi tadi dibalik! Tentu akan lebih banyak orang yang merasakan “Ketidakmampuan” bersama-sama, sehingga jadi biasa dan tentu sudah tidak ada “Perbedaan” lagi.
Saudaraku, label-label yang “Tidak Penting” tadi, jika tetap dipelihara akan membuat kita menyaksikan ada anak tidak boleh sekolah di tempat tertentu, ruangan khusus penyandang cacat, dan sebagainya.
Adalah tugas kita bersama untuk menyadarkan bahwa “Ketidakmampuan” sudah dari lahir ada pada tiap manusia, tinggal penyikapan saja yang berbeda. Dasar pola pikir lah yang akan membuat perbedaan tersebut berubah makna.
Ada yang “Lebih Mudah” memahami matematika, fisika, kimia, atau bidang pelajaran sekolah lain, tetapi tidak semua dikuasai. Ada yang “Suka” makanan pedas saja, asin saja, atau lain nya. Begitu banyak hal yang orang “Mampu” melakukan, sukai, dan lain nya, tetapi ada “Tidak Mampu” nya juga. Hal ini ada di semua manusia di dunia ini. Jadi jelas “Tidak Ada Yang Sempurna” benar adanya, karena hanya hak dan klaim dari Tuhan yang “Boleh” berkata “Aku Mampu Semua”.

Jadi, apakah anda mau lebih sombong untuk bilang “Saya Juga Punya Ketidakmampuan”?

Salam,

Beny Sudarmaji

============================================================

Hearing Impairment, deaf, blind, andstill many people called for ” inequalities”that exist in their surroundings by comparing the ” similarities”that more people are there . The definition would make the “Most People” which was fitted with the definition “Wrapped” with the word “disability”, because the difference was.
Imagine, if the definition had been reversed! It would be more people who feel the “inability” together, so that so plain and would have no “difference” again.
My brother, the labels that “Not Important” was, if maintained will make us see there are children in school should not be given place, the room for the Disabled, and so forth.
It is our job together to realize that the “inability” was born there in every human being, lived just a different attitude. Basic mindset is what will make a difference in the change of meaning.
There are “Over Easy” to understand the mathematics, physics, chemistry, or other school subject areas, but not all controlled. There is a “Like” any spicy food, salty, or its other. So many things that people are “able” to do, like, and its other, but there is “Not Capable” her as well. It exists in all human beings in this world. So clearly “No Perfect” is true, because only the rights and claims of God who “May” saying “I’m Able All”.

So, if you want more arrogant to say “I Also Have Disabilities”?

Sincerely,

Beny Sudarmaji

April 24, 2011 Posted by | Cerita | 1 Comment

The Best Model

Siapa Model terbaik untuk anak dengan gangguan pendengaran? Beberapa jawaban serentak ada yang bilang Helen Keller dan lainnya.
Kemudian pertanyaan berikutnya, bagaimana memodel Helen yang sudah tidak ada itu? Mulai suara jawaban berkurang, karena membayangkan bagaimana orang nya pun susah, atau kalau pun yang sudah baca “hanya mampu” bercerita saja tentang perjalanan hidupnya dari referensi buku.

Untuk memodel dibutuhkan kehadiran sosok yang akan dimodel. Seorang anak, entah dia ada gangguan pendengaran atau tidak, punya model yang memang sudah digariskan Tuhan, untuk belajar apa pun, termasuk “mendengar”. Dia adalah orang Tua.

Jadi, sudahkah anda jadi model yang baik?

Beny Sudarmaji CM. NLP, CHt

====================================================================

Who is the best model for children with hearing loss? Some answers in unison anyone tell Helen Keller and others.
Then the next question, how modeling Helen that it no longer exists? Began to sound less answer, because imagine how it was difficult, or if any that have been read “is only able to” talk only about her life’s journey from reference books.

For the modeling needed to be modeled attendance figure. A child, whether he is hearing or not, have a model that was already outlined the Lord, to learn anything, including “hearing”. He was the Old.

So, did you become a good model?

Beny Sudarmaji CM. NLP, CHt

April 19, 2011 Posted by | Artikel, Motivasi | Leave a comment